Kerja di Brunei

brunei4
Brunei

Brunei adalah negara yang terletak di utara Pulau Kalimantan, berpenduduk kurang dari 400 ribu jiwa. Walaupun secara jumlah jiwa dan luas wilayah kecil, tapi negara ini sangat kaya akan minyak. Kemakmurannya bisa dibandingkan dengan Singapore, dimana nilai mata uang mereka sama. Jika Anda menukar uang Anda (Singapore Dollar) ke Brunei Dollar (mata uang Brunei dalam dollar), maka Anda akan mendapat nilai uang yang sama.

Penduduknya mayoritas agama Islam, dan penduduk Indonesia yang bekerja di sini juga cukup banyak. Anda tidak perlu kuatir akan standar gajinya, karena standar gaji di sini hampir sama dengan Singapore, dan yang menguntungkan adalah standar biaya hidup di sini tidak setinggi di Singapore. Masalahnya adalah di Brunei sangat sepi, tidak seramai dan sekosmopolitan Singapore. Hiburan yang ada sangat minim. Jadi apabila Anda bekerja di Brunei, Anda harus pandai-pandai untuk menghibur diri. Tapi jangan kuatir, di sini hiburan yang standar untuk semua rumah adalah Asto dan layanan internet.

brunei3
Brunei

Cara untuk bekerja di Brunei agak berbeda dengan Singapore.
Kalau di Singapore, kita mengenal LPR dan SPR, di sini tidak ada istilah seperti itu. Jadi apabila kita mau melamar kerja, caranya adalah apply langsung ke perusahaan atau agen kerja di sini.

Umumnya, untuk perusahaan kecil atau rumah tangga, si pencari kerja bisa apply langsung, tapi untuk perusahaan besar, si pencari kerja perlu menghubungi agen tenaga kerja.

brunei1
Brunei

Apabila Anda diterima, Anda akan diurus pembuatan surat ijin tenaga kerjanya. Sebagai orang yang pernah bekerja di Brunei, saya juga merekomendasikan rekan-rekan untuk apply kerja di Brunei. Negaranya aman, tenang, nyaman untuk hidup, tapi harus bisa tahan terhadap sepinya entertainment.

Working in Brunei is really a new experience. The country is rich, the people is very very friendly, the place is quiet and peaceful, and there are so many trees still. The other thing that I like when I worked in Brunei was Astro TV Cable from Malaysia. Too bad that we cant get Indovision in Brunei, but at least we have Astro Cable to entertain us in daily life. However, you have to pay some money to get Astro on yout TV. Astro is not so different than Indovision, they have CNN, Fox, E Entertainment, Discovery, Animal Planet, MTV, Channel V, etc. The most part that I love about working in Brunei is the pressure is not so high than others country.

Working in Brunei, we will also talk about how is living in Brunei. Brunei has around 300thousands people. Not so many. Most of them are muslims. The part that I dont like about Brunei, the entertainment is not so many for Indonesian people. Not so many malls, no bars 🙂 However, you can get a lot of friends in Brunei.

The capital, Bandar Seri Begawan is one of the place that I used to visit during the weekend. I usually go to the mall, watch the movies, have lunch at the restaurants, visit a friends, and many things.

Salary in Brunei is the same as in Singapore. Their living standard is almost the same. These attracks many people to come to Brunei and work. So many people from other countries like Indonesia, Philipines want to get the opportunity to work in Brunei. That is the reason why Brunei employment agency grows fast. You have to be careful with those agecies. Some of them only want to trick you. They advertise that they have Brunei job, but the truth is it is not easy to find a job in Brunei.

Link Lain :
Job Opening in Brunei This Week
Yang perlu kamu tahu tentang Brunei
Find a Job in Brunei
Kerja di Singapore
Bagaimana Kontrak Kerja yang Baik
Medical Check-up untuk Visa Kerja Brunei
Bagaimana Menghadapi Headhunter
Transportasi ke Brunei – Royal Brunei Airlines
17 Agustus-an di Brunei

535 thoughts on “Kerja di Brunei

  1. slam kenal Mel, sy Subhan/Pamekasan-Indonesia/laki2/lulusan D1/Menikah/21-10-1982/bisa ngetik cepat, service komputer (CPU), browsing internet/ngajar B.Inggris & TIK. ingin kerja di brunei yang sesuai dg skill sy, tolong infokan ke email: s1mpl3_80y@yahoo.com.
    thanks

  2. Salam kenal untuk Mbak Melisa Saya punya keahlian di bidang komputer, dan saya sangat tertarik sekali untuk menjadi teknisi komputer di brunai. saya mohon dengan sangat mbak untuk dicarikan segera untuk menyalurkan keahlian saya. Thank`s

  3. salam kenal ni buat melisa ,.mau tanya ni kalo dibrunai kira2 lowongan kerja drafter ada nggak yach….?cara mencari consultan /kontraktor di brunai lewat situs ini gimana?

  4. BU MELISA YTH,SALAM KENAL SAYA PRIA 46 TH,MOSLEM,S1 EKONOMI MANAGEMENT,PENGALAMAN SALES&MARKETING LIFE INSURANCE AIGLIFE 16 TAHUN,3 TAHUN AS ACCOUNTING DI SUMITOMO CONSTRUCTION DAN SEKARANG AS MARKETING MANAGER PERUSAHAAN INTERIOR DESIGNER EXTERIOR & CONSTRUCTION,SAYA MAU KERJA DI BRUNEI UNTUK MERUBAH NASIB KARENA SAYA BUTUH BIAYA UNTUK KEDUA ANAK SAYA KULIAH.JIKA ADA INFO PLEASE email wijayantoyayan@yahoo.com Mobile phone +62 838 9049 4517.BANTUAN DAN KHABAR BAIK DARI ANDA SEMUA KAMI TUNGGU,SALAM YAYAN JAKARTA INDONESIA

  5. “Jadi apabila kita mau melamar kerja, caranya adalah apply langsung ke perusahaan atau agen kerja di sini…”

    mbak agen kerja yang dimaksud itu apa ya? ada situs ato alamat imel?

  6. mbak melisa, mau tanya dong kalo kerja di perusahaan operator di sana bisa gak ya?
    caranya? terus ada yg tau gak ya agency nya apa?

  7. Haloo,Mba Melisa,
    Saya kontak lagi semoga khabar baik2 aja.
    Oh Ya ,Mau tanya lagi,bagaimana mendapat info agency kerja di Brunei untuk lamaran kerja di sana?
    Tks Salam,
    Yayan Jakarta Indonesia.
    email,
    wijayantoyayan@yahoo.com

  8. Hello Mba Mel.
    Saya wanita Indonesia umur 33 th. Pengen kerja di bidang teknisi komputer atau marketing. Saya berpengalaman bidang teknisi komputer selama 8 tahun, dan marketing and adm komputer selama 3tahun. Kalo ada yang mau nerima kerja di brunai hub saya ya di 087838194735.trims

  9. Dear Mrs.Melisa

    Saya seorang fotografer dan graphic designer, saya punya pengalaman 2 tahun sebagai freelancer.
    dan saat ini saya mendapat recommendation untuk bekerja di brunei, sudah nego gaji…
    sekiranya saya meminta gaji 2000 BND apa masuk akal?

    thank you atas infonya…
    regards

  10. salam,,,,
    mel,,bisa dibantu nyariin Web Brunei yg menyediakan lowongan kerja.
    dan klau bisa Agency2 yg menyalurkan tenaga kerja disana,mis; e-mail/web

    best regards,,
    Wan Lee

  11. Mel,saya lita dari purwakarta,jabar ingin cari kerja dibrunei jadi pelayan toko/restaurant gimana caranya ya?

  12. cici mel, mau tanya donk,,, kalo brunei cambridge o level maksudnya apa seh ? soalnya di lowongan brunei banyak banget minta ini ?
    thanks

  13. HAI …….BEA,HOW ARE YOU,
    I WOULD LIKE TO ASK
    HOW ABOUT MY JOB VACATION ?

    REGARD,
    YAYAN

  14. Hai..mel..salam kenal..
    bisa kasih info dimana saya bisa email CV, untuk pengalaman kerja di perusahaan perkapalan di Brunei, saya juga auditor untuk Safety Management.
    kalau ada alamat perusahaannya juga boleh kirim ke email saya;
    ekawijaya_se@yahoo.co.id
    trims ya..saya tunggu info dari anda

  15. Dear Melisa,

    1 hal yg mau ditanyain..memangnya sesepi itu yah Brunei ??? gak ada Mall or night club gitu kah ??

    semoga aja ada..thanks for ur information.

  16. hi…saya berminat bekerja di brunei, tepatnya di airport/ penerbangan. barangkali mel bisa bantu. saya punya pengalaman di Cgk & DIA. Please dunx infonya. Thanx a lot.

  17. @David : iya sepi. Di Brunei cuma ada 2 mal, itu juga ga sebesar mal di Jakarta. ga ada bar, karena dilarang pemerintah. Hiburan kita cuma internet, TVkabel, ama karaoke di rumah. Tp untuk dapat fasilitas internet and TVkabel harus bayar lagi. Jadi kalo ga mau bayar, hiburannya maen ke rumah teman (harus punya transport sendiri alias mobil) karena ga ada kendaraan umum.

  18. @Kejora : penerbangan di Brunei adalah Royal Brunei. Silakan Anda browsing tentang Royal Brunei. 🙂

  19. saya berminat bekerja ke brunei, keahlian sy bidang IT, marketing. saya berminat kerja di bidang apa saja yang penting saya bisa dan halal. kalau ada yang mempunyai informasi lowongan kerja di brunei tolong kirim info ke email ini : aabadi82@yahoo.com terima kasih saudara2 semua……

  20. hai apa Kabar.. aku mau tanya apakah ada prospek yang baik untuk pekerja Radio di Brunei.. saya Seorang penyiar dan juga produser di radio Swasta jakarta, pengalaman 3+… apa memungkinkan pekerja media dari luar negeri Khususnya Indonesia bekerja di Brunei??

  21. assalamualaikum mbak…
    salam kenal…
    mbak bisa kasih alamat lembaga2 zakat di Brunei, karena ini ada sdr kita terlilit hutang.
    Trims. sebelumnya.

  22. Salam Mb Mel

    BBisa ga ya jadi kontributor unt newspaper Brunei, sementr kita tetep di Ind?

    Thx
    R

  23. melisa bantu aku donk kerja di brunai,kerja skill atau yg nonskill aku bisa kerja apa saja tolong jawabanya kirim ke email aku thanks before girl friend i am wait you jobs info……

  24. my phone number:+628127779649 please jika ada pekarjaan apa saja di brunai tolong telp saya dan saya siap berangkat thanks before melisa wassalam……

  25. melisa nama lengkap camu di facebook siapa?????kita berbagi informasi di facebook ok……thanks

  26. ana minat juga ngajar di universitas2 yg ada di brunai, gmn carax ya…..makasih ya infox…

  27. LOWONGAN KERJA KE BRUNEI

    Kami Syarikat Employment Agency yang beroperasi di Negara Brunei Darussalam, ingin menggunakan perkhidmatan dan jasa dari Tuan/Puan untuk menyalurkan dan merekrutkan tenaga pekerja kepada kami dalam tempoh 3 tahun kerjasama untuk mendatangkan tenaga pekerja sebagai buruh bangunan di Negara Brunei Darussalam dan tempoh kontrak yang diberikan adalah selama 2 tahun.

    Dengan ini adalah dimaklumkan rincian bayaran yang harus disediakan oleh pekerja untuk bertugas di Negara Brunei Darussalam dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh calon pekerja.

    Bagi Tukang (SKILLED WORKERS)

    1) Sebelum membuat pembayaran pekerja dikehendaki untuk memberikan biodata lengkap (riwayat hidup) mereka dengan memaklumkan posisi yang akan dipenuhi. Pekerja hendaklah menghadapkan passport masing-masing kepada Awang Muhammad yang akan menghantar passport pekerja kepada Employment Agency dengan menggunakan perkhidmatan pos laju DHL ini adalah bertujuan untuk membuat Visa Pas Pekerja.

    2) Pekerja hendaklah melunaskan pembayaran wang muka 14 juta rupiah sebelum Visa Pas Kerja diuruskan oleh Pihak Employment Agency. Wang Muka ini ialah khusus bagi pembayaran kouta mereka bekerja selama 2 tahun kontrak, termasuk pembayaran caj pentadbiran dan pembayaran caj agensi.

    3) Pembayaran ini hendaklah dilakukan oleh pekerja itu secara perseorangan dengan nama mereka sendiri dan menggunakan KTP masing-masing dan mengirimkannya kepada Nor binti Haji, dengan menggunakan Western Union. Pekerja hendaklah memaklumkan mengenai dengan konfirmasi wang yang telah dimasukkan dengan menghubungi langsung dengan memaklumkan nama penuh pengirim dan nombor kod penghantaran (MTCN No)

    4) Setelah pihak Employment Agency menerima pembayaran yang dibuat oleh pekerja barulah pihak Employment Agency menguruskan Visa Pas Kerja yang mana akan diserahkan kepada Tuan Muhammad berserta passport asli pekerja yang berkenaan untuk urusan chop visa di kedutaan dan urusan medikal penuh.

    5) Pekerja hendaklah didalam keputusan hasil medikal yang FIT.

    6) Biaya medikal penuh di Indonesia yang harus dilakukan di PURI MEDIKA, biaya proses chop visa di kedutaan Brunei Jakarta dan transportasi dari Jakarta sehingga ke Brunei Darussalam. Semua biaya yang tersebut adalah ditanggung sendiri oleh pekerja kecuali biaya bagi caj proses di Brunei adalah ditanggung oleh Employment Agency.

    Berikut adalah huraian kemudahan yang akan diberikan kepada pekerja

    1) Majikan bertanggungjawab dalam menyediakan tempat tinggal Pekerja selama tempoh perkhidmatan 2 tahun

    2) Pekerja akan di lindungi dengan insuransi kemalangan dan kematian 24 jam yang akan disediakan dan dibelikan oleh majikan

    3) Pekerja adalah diberikan dikehendaki mahir dalam jurusan yang mereka ada dan berkerja dengan prestasi yang baik. Jika pekerja didapati sebaliknya maka pihak Employment Agency tidak akan bertanggungjawab jika pekerja diambil tindakan oleh majikan.

    Bagi Buruh Bangunan (SKILLED WORKERS)

    7) Sebelum membuat pembayaran pekerja dikehendaki untuk memberikan biodata lengkap (riwayat hidup) mereka dengan memaklumkan posisi yang akan dipenuhi. Pekerja hendaklah menghadapkan passport masing-masing kepada Awang Muhammad yang akan menghantar passport pekerja kepada Employment Agency dengan menggunakan perkhidmatan pos laju DHL ini adalah bertujuan untuk membuat Visa Pas Pekerja.

    8) Pekerja hendaklah melunaskan pembayaran wang muka 8 juta rupiah sebelum Visa Pas Kerja diuruskan oleh Pihak Employment Agency. Wang Muka ini ialah khusus bagi pembayaran kouta mereka bekerja selama 2 tahun kontrak, termasuk pembayaran caj pentadbiran dan pembayaran caj agensi.

    9) Pembayaran ini hendaklah dilakukan oleh pekerja itu secara perseorangan dengan nama mereka sendiri dan menggunakan KTP masing-masing dan mengirimkannya kepada Nor binti Haji, dengan menggunakan Western Union. Pekerja hendaklah memaklumkan mengenai dengan konfirmasi wang yang telah dimasukkan dengan menghubungi langsung dengan memaklumkan nama penuh pengirim dan nombor kod penghantaran (MTCN No)

    10) Setelah pihak Employment Agency menerima pembayaran yang dibuat oleh pekerja barulah pihak Employment Agency menguruskan Visa Pas Kerja yang mana akan diserahkan kepada Tuan Muhammad berserta passport asli pekerja yang berkenaan untuk urusan chop visa di kedutaan dan urusan medikal penuh.

    11) Pekerja hendaklah didalam keputusan hasil medikal yang FIT.

    12) Biaya medikal penuh di Indonesia yang harus dilakukan di PURI MEDIKA, biaya proses chop visa di kedutaan Brunei Jakarta dan transportasi dari Jakarta sehingga ke Brunei Darussalam. Semua biaya yang tersebut adalah ditanggung sendiri oleh pekerja kecuali biaya bagi caj proses di Brunei adalah ditanggung oleh Employment Agency.

    Berikut adalah huraian kemudahan yang akan diberikan kepada pekerja

    4) Majikan bertanggungjawab dalam menyediakan tempat tinggal Pekerja selama tempoh perkhidmatan 2 tahun

    5) Pekerja akan di lindungi dengan insuransi kemalangan dan kematian 24 jam yang akan disediakan dan dibelikan oleh majikan

    6) Pekerja adalah diberikan dikehendaki mahir dalam jurusan yang mereka ada dan berkerja dengan prestasi yang baik. Jika pekerja didapati sebaliknya maka pihak Employment Agency tidak akan bertanggungjawab jika pekerja diambil tindakan oleh majikan.

    Berikut adalah posisi yang diperlukan segera yang mana ini boleh bertambah dari jumlah dibawah
    Posisi Banyak Pekerja Diperlukan Gaji Bulanan Pemotongan gaji
    Tukang (skilled workers) 50 $20 sehari Tidak ada pemotongan
    Buruh Bangunan 200 $16 sehari Tidak ada pemotongan

    Kemudahan, Manfaat dan keperluan yang akan diberikan:
    1. Berumur diantara 20 hingga 45 tahun sahaja
    2. Hendaklah mempunyai keputusan medical check up dari Puri Medika yang fit untuk bertugas
    3. Bermotivasi tinggi dan Serius ingin bekerja
    4. Berkhidmat dalam perkhidmatan 2 tahun
    5. Sepanjang berkhidmat akan dilindungi dengan Ansuransi Kemalangan bagi pekerja PRT 24 jam
    6. Pekerja hendaklah bersetuju dengan jumlah wang yang akan perlukan bagi wang muka dan segala biaya pekerja adalah dibawah tanggungan pekerja itu sendiri

    Adalah diharapan agar pihak anda menyediakan keperluan kami seberapa segera. Sekian Terima kasih

    Dengan ini saya yang benar bagi pihak Employment Agency,

  28. Buat dadai,tolong buka web university brunei darussalam,kayaknya kemarin aku lihat lagi buka formasi tuh,
    semoga bermanfaat,

    salam,
    yayan

  29. Hiiiii
    Salam kenal,buat sastro di Brunei,
    Begini ane coba apply job ke Brunei darussalam ,
    banyak agent contact ke ane,
    tapi agent minta transfer duitnya dulu,lagian info salarynya gak jauh amat sama di Indonesia,padahal tujuan ane mau cari salary lebih,
    makanya apply job di Brunei.

    ane juga langsung apply ke perusahaan disana tapi g ada khabar maksud ku belum ada khabar nya, temanku yang ada di Brunei dia aza dapat kerjaan nya setelah 2 tahun apply job dari jakarta,dia bilang minimal salary BND 1800.
    bagaimana friend ,ada saran dan masukan
    atau langsung cabut aza ke Brunei baru fight disana?back round ane S1.Economic majoring Business Management.

    thanks,
    salam
    yayan

  30. salam kenal melisa, saya Asyrav, saya seorang dokter Gigi, apakah di brunei kesempatan uktuk dokter gigi bekerja di hospital atau di departemen kesehatannya ada??bagaimana proseduralnya??maaf,standart gaji dokter disana brp ya??
    yhaks ya melisaa…….

  31. pak kabar bu”” saya izkandarsyah akip,, saya ahli strategi penjualan background saya marketing , moto saya”””bezt of bezt,,sedikit saya punya keahlian water tredment,, saya ingin kerja dan cari patnert di brunai,, tolong bantu saya,, trimakasih…

  32. Brunei Darussalam Bukan Lagi Negara Impian TKI
    KabarIndonesia – Brunei bukan negara impian! Kalimat singkat itu, benar-benar terpateri kuat di hati ratusan hingga ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pernah dan saat ini masih merasakannya sendiri di Brunei Darussalam. Negara seluas lebih dari 5.765 km persegi itu tidak seindah yang diimpikan para TKI sebelum berangkat dari kampung halaman masing-masing.
    Dengan penuh pengorbanan, meninggalkan anak, istri, dan keluarga di rumah, mereka mencoba mengadu nasib. Uang dalam jumlah tidak sedikit pun telah dikeluarkan dan diberikan kepada agen yang mengirimkan mereka ke Brunei. Dengan harapan bisa mengubah nasib, ribuan TKI meninggalkan semua yang dicintainya. Mereka pun umumnya meninggalkan utang tidak sedikit, yang digunakan untuk membayar ke agen pengerah tenaga kerja yang mengirim mereka.
    Namun apa kata, sesampainya di negara yang semula sempat diimpikan, ternyata tidak sesuai yang diharapkan. Boro-boro akan mendapatkan uang sampai jutaan rupiah sebulan, lapangan pekerjaan pun tidak mereka dapatkan. Jadilah mereka pengangguran yang terlunta-lunta.
    “Kami ini sebenarnya orang-orang hebat dan kaya. Untuk menjadi pengangguran di negara orang pun terlebih dahulu harus keluar biaya jutaan rupiah,” ujar beberapa TKI yang kami temui di Terminal Bus Bandar Seri Begawan (BSB) dengan nada getir, akhir September 2008. Di terminal yang terletak di pusat Kota BSB itu, setiap hari puluhan hingga ratusan TKI pengangguran mangkal.
    Cerita-cerita duka pun akhirnya terekam dari sejumlah TKI yang menjadi korban di negara tetangga itu, ketika kami menelusuri kehidupan mereka di Brunei. Impian indah yang bakal dapat diwujudkan di negara kaya-raya dengan penduduk 330.000 jiwa itu, buyar setelah satu-dua hari TKI menginjakkan kakinya di Brunei. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, ketika dihadapkan berbagai persoalan yang menghadang, terutama ketiadaan lapangan pekerjaan.
    “Saya bersama delapan teman-teman sedesa di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, dijanjikan agen yang mengirim kami akan dipekerjakan di peternakan milik keluarga Kerajaan Brunei. Ketika sampai di Brunei ternyata agen kami di negara ini, tidak memiliki lowongan pekerjaan. Akhirnya kami luntang-lantung tidak karuan. Kerja apa saja kami lakukan, agar dapat makan,” ujar Candra (32), warga Pebayuran yang datang ke Brunei pada April 2000.
    Padahal agar bisa pergi ke Brunei Candra dan delapan temannya, masing-masing dipungut Rp14 juta oleh agen pengerah tenaga kerja bernama Budi, warga Jatinegara, Jakarta Timur. Candra, teman akrabnya Ujang (36), yang sama-sama mantan pegawai negeri di Pebayuran, dan tujuh orang yang juga satu desa dengan mereka, mau pergi ke Brunei, karena dijanjikan mendapat gaji Rp4 juta per bulan atau 800 dollar Brunei (ringgit).
    “Modal Rp14 juta yang saya serahkan kepada agen pengerah tenaga kerja, saya hitung-hitung akan kembali hanya dalam waktu sekitar empat bulan. Makanya saya nekad menjual beberapa barang di rumah,” kata Ujang, yang terpaksa meninggalkan istri dan empat anaknya.
    Kini Ujang, Candra, dan ratusan hingga ribuan TKI lain di Brunei yang senasib dengan mereka, akhirnya hanya bisa kerja serabutan dengan bantuan teman TKI yang mempunyai pekerjaan. Apa pun pekerjaannya asal menghasilkan uang (halal) akan mereka lakukan. “Sejak kecil di Bekasi saya tidak pernah digigit lintah. Eh, di Brunei saya digigit lintah, ketika bekerja membuka alang-alang di rawa yang akan dijadikan lahan percontohan pertanian. Gara-gara digigit lintah, saya sakit tiga hari,” kata Candra.
    Gaji di proyek pembukaan lahan pertanian itu hanya sebesar 13 ringgit per hari. Kardi (25), asal Ponorogo, Jawa Timur, pada 22 September akhirnya merasa lega, karena bisa kembali pulang ke Tanah Air. “Tetapi, saya tidak membawa uang,” katanya.
    Bagi Kardi dan ratusan hingga ribuan TKI lainnya, pulang dengan tangan hampa berarti malapetaka. Bencana lain akan menghadang mereka di kampung halaman, yakni melunasi utang yang dijadikan mereka sebagai modal untuk pergi ke Brunei. Tanpa membawa uang saat pulang untuk membayar utang, bencana akan menghadang.”Bagaimana kami bisa pulang dengan tenang, kalau masih banyak utang,” ujar Ari (23), perempuan TKI asal Malang ketika ditemui pewarta HOKI di tempat penampungan TKI yang mendapat masalah. Mereka berkumpul di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brunei Darussalam.
    Bersama dengan puluhan perempuan TKI lainnya, Ari terpaksa lari ke KBRI untuk meminta bantuan. Upahnya selama tiga bulan tidak dibayar majikan. Padahal dia telah bekerja tidak ubahnya seorang budak dari pagi hingga dini hari. Selain TKI yang gajinya tidak dibayar, di penampunagn KBRI mirip gudang, juga datang berlindung perempuan TKI yang telah disiksa majikannya.
    Gaji TKI yang tidak dibayar majikannya di Brunei Darussalam merupakan persoalan lain yang termasuk paling menonjol yang dialami ratusan hingga ribuan TKI. Jerih payah, keringat, dan pengorbanan mereka, sama sekali tidak dihargai oleh majikan warga Brunei.
    “Saya heran kok orang Brunei tega melakukan itu. Tega-teganya mereka menipu kami yang jauh-jauh datang dari Indonesia, dan telah mengeluarkan modal cukup banyak agar dapat bekerja di sini (Brunei),” kata seorang TKI di penampungan KBRI.
    Kasus gaji tidak dibayar, selalu saja terdengar dari sebagian besar TKI yang ditemui di Brunei Darussalam. Bagi TKI perempuan, jalan yang ditempuh hanyalah dengan meminta bantuan kepada petugas konsuler di KBRI. Sedangkan TKI laki-laki umumnya berusaha sendiri, dengan terus memaksa majikannya agar membayar gaji mereka.
    Lebih dari 40 orang setiap hari berjejalan di dalam dua ruangan di gedung belakang KBRI yang lebih tepat disebut gudang. “Setiap hari pasti ada TKI yang mendapat masalah dengan majikannya yang masuk KBRI. Setiap hari pula ada TKI yang keluar karena persoalannya selesai, seperti bekerja di majikan lain atau pulang ke Indonesia,” kata Achmad DH Irfan, Sekretaris Dua KBRI.
    Kasus-kasus yang menyebabkan TKI (terutama perempuan) menderita gara-gara bekerja di Brunei, terbanyak memang kasus penipuan baik tentang tidak tersedianya lapangan pekerjaan, tempat kerja tidak sesuai yang telah dijanjikan agen, maupun tidak dibayarnya gaji.
    Kasus yang ditangani KBRI selama 2000 ini tercatat sebanyak 649 kasus. Sebagian dari kasus itu adalah penganiayaan oleh majikan. Salah seorang TKI perempuan juga ada yang menjadi korban pemerkosaan majikan laki-lakinya.
    Seperti yang dialami Meri (27), TKI asal Depok yang fasih berbahasa Inggris. Dia dijanjikan bekerja di hotel sebelum berangkat ke Brunei tiga bulan lalu. Kenyataannya, wanita lajang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di tempatnya bekerja di Jakarta, hanya diberi pekerjaan sebagai pelayan kafe.
    Sejumlah perlakuan tidak manusiawi yang dialami TKI dan sudah pasti tidak seperti janji-janji yang sebelumnya mereka terima, lebih disebabkan ulah sejumlah agen pengirim TKI baik liar (tidak resmi) maupun yang tidak liar yang mengirim mereka. Agen-agen pengirim berani mencari mangsa karena ada permintaan dari rekanan mereka di Brunei, yang meminta untuk didatangkan sejumlah TKI.
    Padahal seperti yang dikemukakan TKI yang terbilang cukup sukses di Brunei, Mahmud Sailan (37), tidak semua agen penerima TKI di Brunei (majikan) mempunyai lapangan pekerjaan. Menurut manajer salah satu hotel dan kompleks pertokoan di Jalan Tutong ini, agen-agen di Brunei yang meminta TKI hanya sekadar mencari keuntungan.
    “Dengan mendapat kiriman TKI, majikan tersebut mendapatkan fee (bagian keuntungan) berupa uang jaminan 600 ringgit (sekitar Rp3 juta) per orang,” kata Mahmud yang juga Ketua Paguyuban TKI (Patki) Perwakilan Brunei Darussalam itu.
    Sekretaris Patki Pusat, Ali Ramadhan, juga menyatakan kemasygulannya dengan ulah sebagian agen penerima TKI di Brunei tersebut. Ade malah mensinyalir, sebagian TKI sengaja diperlakukan tidak semestinya agar tidak bebas hingga dia kabur dari majikan.
    Kalau TKI tersebut berhenti sebelum waktunya, si agen akan mendapatkan keuntungan, dapat memasukkan TKI lain yang menyebabkan dia kembali mendapatkan keuntungan uang jaminan 600 ringgit.
    Sebaliknya bagi TKI yang bersangkutan, kerugian yang diterima akan berlipat-lipat. Seandainya mereka mendapat pekerjaan di tempat lain, TKI tersebut harus membayar uang jaminan rutin setiap bulan sebesar 50 ringgit. “Padahal upah TKI yang bekerja sebagai amah (pembantu rumah tangga) atau pekerja di kebun, hanya sekitar 200 ringgit,” kata Ali.
    Adanya dugaan kesengajaan TKI diperlakukan semena-mena di Brunei Darussalam, juga dikemukakan Ujang (37), warga Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Sesuai kontrak yang dijanjikan agen pengirimnya di Jakarta, Ujang akan bekerja selama dua tahun. Namun, setelah sampai di Brunei, ternyata dia hanya mendapat visa bekerja selama enam bulan.
    “Rupanya saya hanya menjadi pengisi sisa waktu dari TKI lain yang pulang karena sengaja diperlakukan tidak manusiawi. Ini semua ulah dari agen di Brunei yang bekerja sama dengan agen di Indonesia. Sekarang saya harus memperpanjang visa bekerja saya yang telah habis,” katanya.
    Semakin sulitnya TKI yang jauh-jauh datang ke Brunei untuk mendapatkan pekerjaaan, selain akibat kenakalan agen di dua negara, disebabkan pula oleh masih terpuruknya perekonomian negara kerajaan itu. Seperti negara lain di Asia Tenggara, Brunei pun terimbas “penyakit” sejumlah negara di dunia itu. Keterpurukan ekonomi itu, telah menyebabkan warganya turut merasakannya pula.
    Apalagi pemerintah setempat pun mulai memotong dan mengurangi berbagai macam subsidi kepada warga negaranya. Salah satu indikatornya, warga Brunei tidak lagi menikmati fasilitas gratis untuk menikmati tempat rekreasi Jerudong Park, tempat wisata yang mirip dengan Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta.
    Data menyebutkan, angka pengangguran di Brunei sekitar 5,1 persen. Menurut Dewan Ekonomi Brunei (DEB), sekitar seperempat dari tamatan sekolah antara tahun 2004-2008 akan sulit mendapatkan pekerjaan. Selama ini, 75 persen angkatan kerja di Brunei bekerja di pemerintahan. Belum diketahui data akhir tentang produk domestik bruto Brunei. Pada tahun 2007 tercatat PDB Brunei sebesar 14.800 dollar AS, terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.
    Segala macam latar belakang masalah yang tengah melanda Brunei ternyata kurang mendapat tanggapan calon TKI. Mereka terus berdatangan dan ingin ikut bertarung di negara kaya tersebut. Warga negara Brunei sendiri, juga belum berubah sikap dalam menghadapi masalah perekonomian negaranya. Mereka masih juga mau mempekerjakan TKI, bahkan sebagai amah sekalipun. Kadang mereka mendatangkan tenaga kerja asing termasuk TKI, hanya demi gengsi dengan lingkungan sekitarnya.
    Gara-gara gengsi sebagian warga Brunei itu pulalah, yang pada akhirnya menyebabkan munculnya penderitaan pada kalangan TKI. Dalam daftar yang tercatat di KBRI saja, jumlah TKI yang tidak dibayar majikannya itu selama Januari-Agustus 2000 lebih dari 600 orang.
    “Tetapi yang tidak melapor ke KBRI lebih banyak lagi Mas. Laki-laki TKI kebanyakan berusaha sendiri meminta gajinya yang ditahan majikan,” ujar Kadir (23), TKI asal Kediri, Jawa Timur.
    Berbagai persoalan yang dihadapi ratusan hingga ribuan TKI, sebenarnya telah mendorong pihak KBRI di Brunei Darussalam untuk berusaha sebisa mungkin mencegahnya. Atase Pertahanan KBRI, dalam pertemuannya dengan sejumlah TKI yang tergabung dalam Patki di Brunei Darussalam mengingatkan, perlunya tindakan dari aparat terkait untuk mengambil tindakan terhadap agen-agen liar pengirim TKI di Tanah Air. Agen liar merupakan salah satu penyebab utama persoalan yang dialami TKI.
    Kasus tidak dibayarnya gaji TKI memang yang paling menonjol terjadi di Brunei Darussalam. Dalam catatan KBRI disebutkan, selama periode 1 April 1998-31 Maret 1999, sebanyak 268 TKI yang gajinya tidak dibayar majikan. Urutan kedua sebanyak 246 kasus TKI diperlakukan kasar oleh majikan. Selanjutnya, kerja tidak sesuai kontrak 79 kasus, dan telantar/tertipu agensi/tidak ada kerja 59 kasus.
    Cukup banyaknya perlakuan tidak manusiawi terhadap TKI di Brunei Darussalam, sebagian dari mereka berharap agar pemerintah menghentikan pengiriman TKI baru ke Brunei.

  33. PERJUANGAN SANG “PAHLAWAN DEVISA” INDONESIA DI NEGERI JIRAN, BRUNEI DARUSSALAM Tenaga Migran Indonesia (TMI) di Sektor Formal dan Profesional

    Meskipun TMI yang bekerja di Brunei mayoritas adalah pekerja non formal. Namun kita sepatutnya berbangga hati, karena dari 35.000 TMI tidak seluruhnya buruh bangunan atau amah.
    Sebanyak 26% diantaranya adalah pekerja di sektor formal dan profesional di berbagai bidang. Periode kedatangan para TMI ke Brunei mempunyai ciri khas yang unik.
    Periode pertama adalah datangnya para dosen senior dalam ilmu sosial dan agama.
    Kedua, kedatangan para guru sekolah dan ustad/guru mengaji.
    Ketiga, periode datangnya pekerja bangunan dan amah, dan pekerja semi trampil.
    Periode keempat, kelompok pekerja profesional perminyakan dan teknologi informasi.
    Beberapa tahun setelah Negara Brunei Darussalam berdiri (tahun 1984) dan membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia, banyak dosen dan guru yang didatangkan dari Indonesia. Untuk periode awal Prof. Madya Dr. Mangantar Simanjutak jebolan UI, dan pernah belajar di Univ. Georgetown serta Univ. of Hawai ini pernah menjabat sebagai Prof. Madya Linguistik dan Bhs Melayu, Fakultas Sastra dan Sains Sosial, UBD. Kemudian Prof. Dr. Winarno Surakhmad Alumni UGM dan State Univ. USA pernah menjadi dosen di Institut Pendidikan Sultan Hassanal Bolkiah. Nama Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo, MA, juga diakui kemampuanya dalam memajukan pendidikan di Brunei. Untuk periode sekarang Dr. Moh. Nabil Almunawar menjabat Ketua Jurusan Busines and Management, Faculty of Bussines Economic and Policy Studies (FBEBS), UBD. Dr. Abdurrahman Haqqi, adalah Dosen Senior di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Gadong, Brunei. Di bidang Seni/Art di Brunei Darussalam, Bapak Drs. Ismaya Sukardi yang asli Wong Jogja, adalah masternya, karena jasa-jasanya di bidang pendidikan seni di Brunei, beliau mendapat penghargaan “Pingat Indah Kerja Baik” dari Sultan Hassanal Bolkiah di istana Nurul Iman.
    Berkat jasa beliau-beliau inilah nama Indonesia semakin harum dan dihargai di Brunei.
    Berhubung saat ini lulusan sarjana dari Brunei sendiri semakin banyak, maka jumlah dosen dan guru dari Indonesia di Brunei semakin berkurang.
    Kemudian pada tahun 2007 tentunya masih kita ingat bahwa perusahaan Brunei Shell Petrolium (BSP) melakukan rekruitmen tenaga kerja perminyakan secara masal. Kemana tujuan utamanya ? Kemana lagi kalau bukan ke JAKARTA.
    Kala itu sebanyak 23 insinyur tenaga ahli di bidang explorasi maupun exploitasi perminyakan dan gas bumi dari Indonesia hijrah ke Brunei.
    Sampai saat ini tenaga ahli perminyakan dan teknisi Indonesia telah menunjukkan repusatinya di Brunei, dan kemampuannya diakui dunia.
    Nama-nama seperti Bapak H. Widyoko, Bapak Ir. Agus Djamil, Msc (Ketua PERMAI) maupun teknisi muda seperti Mas Susatio, Mas Hariyadi tidaklah asing jika kita mengujungi Ladang Minyak Seria. Kemudian para ahli TI Indonesia, jebolan PTDI (PT IPTN Bandung), yang “terpaksa” lari ke segala penjuru dunia, beberapa diantaranya menjadi ahli TI di salah satu Kementrian Stratetgis di Brunei dan Royal Brunei Airlines.
    Teknisi Komputer pada Perusahaan Microsoft Brunei juga orang Indonesia.
    Bagaimana dengan gaji mereka ? Jika dibanding dengan TMI non formal, tentu bukan tandingannya.
    Perbedaannya adalah berbalik 100% mereka dapat Gaji tinggi ditambah ekstra fasilitas, dari mulai rumah, transportasi, pendidikan dan kesehatan bagi dirinya dan anggota keluarganya.
    Sebagai contoh Gaji Pensyarah/dosen Gelar Master mulai B$ 2.000 keatas belum termasuk bonus yang bisa dua kali lipat 1B$ Rp 6.900,-, dan untuk Gelar Doktor tinggal kalikan 2 sampai 3 lipat. Dan untuk yang disektor Utama Migas satu bulan gaji dapat dibelikan KERETA/Mobil. Ya… gaji layak, dan penghargaan memang sepantasnya menjadi hak mereka, karena semua itu mereka peroleh dengan kerja keras.

    Inilah salah satu contoh hasil kerja keras tenaga profesional di Brunei (Seria) gaji besar, plus mobil, rumah tinggal, fasilitas kesehatan dan pendidikan dan semuannya gratis-tis!!!
    Apakah beliau-beliau ini lantas merasa puas dan melupakan asal-usul mereka ?
    Jawabannya tidak. Dari percakapan saya dengan beberapa orang dari beliau kurang lebih sebagai berikut :
    “Bagaimanapun kami ini tidak akan pernah melupakan dari mana kami berasal.
    Kami-kami ini “terpaksa” mengabdi dan bekerja di sini karena itulah pilihan terbaik yang harus kami ambil.
    Bukannya sombong, di Brunei ini pendahulu-pendahulu kami juga mengharumkan nama Indonesia, dan hasil jerih payah kami juga mengalir ke tanah air serta mendukung perekonomian Indonesia”.
    Sebagai manusia mereka juga tidak selamanya merasa senang. Duka yang paling mereka rasakan adalah ketika melihat nasib sesama TMI yang belum seberuntung beliau. Sebagai wujud dari simpati mereka, biasanya mereka akan mengambil tenaga sopir dan amah dari Indonesia.
    Perasaan bingung juga sempat mereka alami ketika pertama kali memboyong anak-anak mereka pindah ke Brunei. Budaya dan lingkungan yang berbeda dengan di Indonesia ternyata sangat berpengaruh pada Si anak. Kerja keras berupa bujuk rayu dan “pungli tipu-tipu” buat Si anak harus dilakukan setiap saat, sampai mereka paham, dan kerasan tinggal serta mau sekolah di Brunei.
    Selain itu perasaan rindu tanah air dan keluarga akan selalu muncul ketika ada perayaan hari-hari besar. Seperti di saat Lebaran, tidak seperti di Indonesia di Brunei sangat sepi malam takbiran, tidak ada takbir keliling, habis Sholat Id langsung pulang.
    Toko-toko/kedai akan buka setelah pukul 12.00 siang. Bagi yang baru pertama kali dan kurang antsisipasi , agak merepotkan. Ini juga pernah saya alami sendiri. Berangkat sholat tidak sarapan, setelah pulang sholat pusing-pusing (putar-putar) sampai ke Bandar Seri Begawan tidak satupun toko/kedai maupun tempat makan buka. Akhirnya balik lagi ke asrama “pecicilan” tidak juga nemu makanan karena student lokal langsung pulang ke rumah masing-masing. Untung masih ada mie instant satu bungkus. Ya sudah sambil mendengarkan “download Takbiran” makan mie instant rebus sebungkus berdua dengan teman saya, dan baru tahu kalau mie tersebut sudah lewat tanggal/expired setelah piringnya bersih. Saya lihat teman saya yang sudah berkeluarga, walaupun tersenyum matanya nampak berkaca-kaca. Barang kali ingat keluarganya…?
    Satu hal yang kembali menjadi catatan saya adalah bahwa walaupun para pekerja formal/profesional ini telah menikmati kehidupan yang sangat baik, tidak ada keinginan untuk menjadi warga negara Brunei. Setelah kontrak kerja habis, kembali ke tanah air adalah pilihan yang utama, sebagaimana yang telah dilakukan oleh pendahulu-pendahulu mereka.

  34. Wah… ternyata orang indonesia hebat hebat ya..

    Ya semoga orang brunei tidak lupa akan jarih payah kita ya,,,,

    dan mereka mengakui skill kita.

    btw ini di kutip atau emang pengalaman pribadi ya mas.. lengkap banget.. nice info mas..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Notify me of followup comments via e-mail. You can also subscribe without commenting.