Etika IT (IT Ethics)

Etika
Baru-baru ini istilah etika IT begitu jelas terlintas dalam pikiran saya, karena apa yang saya alami di tempat kerja baru ini menyebabkan saya teringat kembali akan istilah tersebut.

Pertama kali saya mengenal etika IT adalah ketika saya kuliah di jurusan IT. Dosen memberi petuah-petuah akan etika-etika yang harus dimiliki seorang profesional IT. Karena bekerja di bidang IT, terutama software adalah orang-orang yang bekerja dengan barang-barang seperti seperti data, system, coding, network dan sebagainya, sesuatu yang orang katakan tidak tampak.

Jika ada orang yang mempunyai skill IT yang baik dan kemudian dengan skill-nya dia melakukan transfer uang dari bank account yang bukan miliknya, maka orang ini sudah dikatakan melanggar etika keprofesionalan IT.

Atau jika ada orang yang melakukan penyerangan terhadap sistem komputer tertentu dengan ‘memasukkan’ virus. Ini sudah melanggar etika pula. Skill yang dimiliki haruslah digunakan untuk sesuatu yang membangun, dan bukan menghancurkan. Apa pun yang kita hadapi, janganlah sampai merusakkan keprofesional bidang dan etika.

Di tempat kerja baru ini, ada seseorang yang membangun suatu sistem. Tapi dikarenakan lingkungan kerja tidak men-support dia, maka dia mulai melakukan suatu ‘kerusakan’. Contoh paling mudah adalah meninggalkan pekerjaannya tanpa dokumentasi apapun, makin parah jika dia sengaja mengacaukan sistem sebelum kepergiannya.

Bagi orang-orang yang ditinggalkan termasuk para user, mereka akan sangat dirugikan. Pertama karena tidak adanya dokumentasi, knowledge sharing, sehingga tidak ada satu pun yang mengerti bagaimana sistem bekerja. Dan jika ada masalah pada lapangan, tidak ada seorang pun yang bisa memperbaikinya.

Saya pribadi sangat mengerti akan situasi ini, karena umur, pengalaman, dan sifat kepribadian saya.
Sewaktu umur saya masih muda, jika dihadapkan pada situasi yang kurang menyenangkan, kadang ada keinginan untuk memberi ‘pelajaran’. Tapi saya juga memandang pada user yang saya tahu persis, mereka sangat membutuhkan bantuan sistem untuk membantu pekerjaan mereka.

Maka, bagi teman-teman yang membaca artikel ini, mari kita sama-sama membangun level keprofesionalan yang tinggi dan baik, yang akhirnya akan selalu memberi sifat membangun.

4 thoughts on “Etika IT (IT Ethics)

  1. One of the considerations for ethics in IT that often gets overlooked and not taught in school is the one of the system administrator’s responsibility to respect the privacy of the users. A system administrator has the ability to view and enter the personal areas of the user, read their email, etc.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Notify me of followup comments via e-mail. You can also subscribe without commenting.