Tag Archives: cuaca di amerika

Hidup di Amerika – Cuaca, Barang Belanja, Berkendara, Rasa Aman

Sudah hampir sepuluh tahun saya tinggal di Amerika, banyak pengalaman-pengalaman dan hal-hal hal baru yang saya alami dan pelajari.

1.  Cuaca.

Pertama kali saya tinggal di Amerika, saya tinggal di daerah Washington, DC, tepatnya di Maryland. Pada musim panas, cuacanya sama dengan cuaca di Indonesia, sangat panas dan terasa lembab. Saya tentunya merasa cocok 🙂 , hingga tibalah musim dingin. Pertama merasakan musim dingin, saya tidak tahan. Dingin sekali. Kadang-kadang suhu udara mencapai minus 10. Kalau malam hari dan sangat dingin, suhu udara mencapai minus 18. Walaupun sudah pakai jaket berlapis-lapis, saya masih merasa gigi saya gemeretak tiap kali ke luar rumah. Untungnya dengan makin lama tinggal di sini , saya makin terbiasa. Sekarang saya hanya menggunakan 1 jaket. Saya juga menggunakan sarung tangan setiap pergi karena kemudi setir dingin sekali, sebelum pemanas di mobil dijalankan. Untungnya lagi, mobil di sini disediakan pemanas. Bayangkan, mobil di Indonesia punya AC….mobil di sini dilengkapi AC dan pemanas.

Musim semi, cuaca mulai menghangat. Banyak hujan. Sediakan payung saat musim semi, karena hujan hampir tiap hari. Saya rasa ini hukum alam. Pada saat musim semi, di mana pohon-pohon yang sebelumnya tidak berdaun karena ‘tidur’ di musim dingin, mulai memunculkan daun-daunnya. Bunga-bunga mulai bermekaran.  Rumput-rumput berlomba-lomba untuk meninggikan diri. Oya, jangan lupa untuk memotong rumput di halaman Anda ya…..Ketinggian tertentu pada rumput akan mengantarkan Anda pada penerimaan surat pemberitahuan untuk memangkas rumput-rumput yang tinggi . Jika Anda tidak melakukannya, Anda akan menerima denda.

Menurut saya musim gugur adalah musim angin. Seperti yang sudah saya katakan bahwa hukum alam sungguh ajaib. Pada saat suhu udara mulai mendingin, angin mulai bertiup kencang merontokkan atau menggugurkan daun-daun dari ranting-ranting pohon. Musim ini juga indah dengan warna-warni daun yang berubah ke kuning, merah, oranye, dan coklat. Jangan lupa untuk mengumpulkan daun-daun yang rontok di halaman rumah Anda. Di sini ada peraturan untuk menjaga keindahan lingkungan dan halaman rumah Anda menjadi tanggung-jawab Anda. Apabila Anda tidak membersihkan daun-daun yang berguguran di rumah Anda, Anda akan menerima surat pemberitahuan untuk membersihkan daun-daun tersebut. Dan jika Anda masih mengabaikannya, Anda akan menerima surat denda.

2. Barang belanjaan.

Barang belanjaan di sini ukurannya besar-besar, tidak seperti di Indonesia yang tersedia sasetan atau ukuran kecil. Bayangkan jika saya ingin makan Oreo, di Indonesia saya bisa beli yang hanya berisi 10-15 cookies, di sini saya harus beli yang ukuran 50 cookies. Saya sempat berfikir ” wah, tidak heran orang di sini banyak yang lebih subur dibanding di Indonesia.”

3. Jarang melihat kendaraan umum di jalan.

Tidak tahu apakah karena saya tidak tinggal di kota besar, atau memang kendaraan umum seperti bis dan taxi sangat jarang di tempat saya tinggal. Rata-rata orang di sini mempunyai kendaraan untuk bepergian. Sepertinya keahlian mengemudi sudah menjadi sesuatu kebutuhan di sini. Dan jujur saja kemampuan mengemudi memang dibutuhkan. Jika Anda mau hemat waktu dan biaya, mempunyai kendaraan akan sangat membantu. Pertama, jarak dari satu tempat ke tempat lain sangat jauh di sini. Kedua, seperti sudah disampaikan bahwa jarang ada transportasi umum bis yang banyak kita jumpai  di Jakarta, sehingga tidak semua tempat dapat dicapai dengan menggunakan bis. Pastinya setelah dari tempat perhentian bis, tidak ada jasa ojek. Kita harus berjalan kaki. Ini sangat tidak efisien, terutama karena ketiga, cuaca. Bayangkan berjalan kaki di musim dingin.

4. Keamanan

Yang pasti yang membedakan saya tinggal di Amerika dengan di Indonesia adalah rasa keamanan. Terlepas sebagai kaum minoritas (Chinese dan Katolik), sebagai seorang individu saya merasa tidak aman. Saya harus waspada ke mana saya pergi. Lupakan pelecehan kata-kata yang sering terjadi, kadang-kadang sebagai wanita, saya merasa harus waspada terhadap sentuhan sana-sini.

Selain harus waspada terhadap diri sendiri, saya juga harus extra waspada terhadap barang yang saya miliki. Lengah sedikit, barang saya raib.

Yang saya alami di Amerika, saya merasa aman, saya tidak merasa takut ke manapun saya pergi. Saya tidak takut dilecehkan karena ras saya. Saya tidak takut barang saya hilang di mobil. Kadang mobil tidak dikunci. Dua kali pintu garasi di rumah terbuka lebar semalaman, tidak ada pencuri masuk. Saya pernah kehilangan tas, yang didalamnya bermacam barang berharga, seperti uang, kunci mobil, HP, kartu kredit, dan lainnya, tidak hilang…..malah suatu hari saya berpas-pasan dengan orang yang ingin memberikan tas saya di Lost and Found Center. Sangat bersyukur……

Bukan berarti di sini tidak ada kejahatan, ada kasus pencurian, perampokan, tapi bisa dihitung dengan jari dan diselidiki dengan tuntas. Di jalan-jalan juga jarang ditemui gelandangan. Ini yang membuat rasa aman meningkat. Perasaan di Jakarta, setiap berhenti di lampu merah, selalu ada orang yang menghampiri mobil kita. Kadang mereka berbuat sesuatu terhadap mobil kita jika kita tidak memberi. Ngeri….

Nantikan cerita selanjutnya…..