Pada tahun 80an ketika aku masih kecil, masih teringat bahwa pada saat itu Amerika sangat besar pengaruhnya di dunia, mulai dari politik, sebut saja Ronald Reagen dan Nancy Reagen, George Bush dan istrinya Laura, selalu ada pada berita international di TVRI jam 9 malam. Untuk berita entertainment kita disuguhi gosip-gosip selebriti Amerika di majalah-majalah, koran, radio dan TV. Pergi kemana-mana kita mendengar lagu Amerika, seperti lagu Michael Jackson, Madonna, Debbie Gibson, NKOTB, Gun n Roses, dan masih banyak lagi.
Jika kita lapar, tengok saja sajian menggoda dari KFC, McDonald, CFC, Dunkin Donut, dan kepuasan dahaga yang ditawarkan Coca-cola, Fanta, Sprite.
Kalau kita jalan-jalan keliling kota, ke mall, kita melihat teater-teater dipenuhi dengan film Walt Disney, film Hollywood, yang jujur saja sampai sekarang masih digandrungi di seluruh dunia. Anak-anak suka melihat film Donald Bebek, Tom & Jerry, Cinderella, Pinokio, Snow White, dan segudang judul yang lain.
Film-filmnya menceritakan betapa indahnya Amerika, betapa cantiknya orang-orangnya dan betapa nyamannya hidup di sana. Salju yang putih, lampu yang kerlap-kerlip, bersihnya kota, dan yang tidak kalah betapa hebatnya amerika. Semua ada, semua indah!
Tidak heran, semua orang tertarik untuk pergi ke sana!
Ditambah beberapa berita dan omongan dari mulut ke mulut yang menyatakan betapa enaknya hidup di Amerika, bekerja di Amerika, penghasilan besar, dolar kuat…gaji direktur di Indonesia dan gaji tukang sapu di Amerika sama! Bagaimana orang tidak mau ke sana ?
Tidak berhenti sampai di situ, pendidikan Amerika pun menjadi incaran. Jebolan Amerika menduduki posisi-posisi penting di perusahaan-perusahaan besar, dipandang sebagai lulusan yang mempunyai
nilai lebih. Perusahaan-perusahaan besar di banyak negara diisi dengan lulusan Amerika. Sebut saja perusahaan P&G, IBM, Amway, Caltex,Chevron, Citigroup, Johnson & Johnson, Intel, dsb.
Kekaguman kita ditambah dengan keberhasilan Amerika untuk mengirimkan orangnya ke bulan, ke planet lain, dan lainnya. Teknologi Amerika yang sangat maju, termasuk teknologi kesehatan, membuat
orang berbondong-bondong ke Amerika untuk cek kesehatan.
Begitu banyaknya hal-hal yang menarik hati, tidak mengherankan banyak orang menghalalkan segala cara asal bisa ke Amerika, meskipun jadi imigran gelap, meskipun diuber-uber oleh pemerintah USA, dan hidup tidak nyaman.
Begitu banyak imigran gelap di Amerika, mendorong pemerintah USA mengambil tindakan sangat tegas dalam mengurusi hal tersebut. Bisa kita lihat dari ketatnya pemberian visa Amerika, bahkan visa turis!
Mengapa ? Karena banyak orang menyalahgunakan visa yang telah diberikan. Dengan berbekal visa turis, mereka menjadi pekerja gelap.
Padahal kalau dilihat beruntut, semuanya merugikan banyak pihak. Pertama, merugikan banyak orang lain. Orang lain yang benar-benar berminat untuk berlibur jadi banyak digagalkan karena ada kecurigaan akan menjadi pekerja gelap di Amerika. Kedua, merugikan diri sendiri. Dengan berbekal visa turis, dan menjadi pekerja gelap, mereka tidak mempunyai dokumentasi yang utuh, sehingga mereka akan bekerja illegal.
Kerugian bekerja illegal adalah yang pasti salary yang tidak standar, atau jauh di bawah rata-rata. Beberapa kasus pernah diberitakan. Ada pekerja gelap yang bekerja tapi tidak mendapat gaji, hidupnya berdasarkan tip pemberian tamu. Ada juga yang tidak disukai oleh si bos, karena mereka pekerja gelap. Kerugian lain mereka tidak bisa kembali ke tanah air, karena dokumentasi mereka tidak benar. Kalaupun mereka pulang kampung, kemungkinan besar mereka tidak akan bisa ke Amerika kembali, karena nama mereka sudah di-black list.
Hidup pun tidak tentram, karena kekuatiran akan ditangkap polisi dan ditahan lalu dideportasi.
Melihat dampak-dampak yang merugikan tersebut, saya pribadi menganjurkan agar kita semua mengambil jalan yang benar walaupun jalan itu sulit.